Parisa Sabriz, Hacker Cantik Iran Pelindung Google Chrome


Parisa Sabriz, Hacker Cantik Iran Pelindung Google Chrome





EgaCyber - Sebagai mesin pencari paling populer di dunia, Google tentunya punya para pesaing yang antuasias mencari kelemahan perusahaan online itu.


Jadi, kebutuhan akan hacker pelindung, yang dilatih untuk memerangi ancaman dari miliaran kriminal online saat ini memang tinggi.


Misalnya dalam menjaga keamanan produk browser buatan mereka, Chrome, Google memperkerjakan seorang kepala keamanan. Kepala keamanan ini ternyata seorang wanita cantik berusia 31 tahun bernama Parisa Tabriz.


Sebagai salah satu dari sedikit wanita yang bekerja di perusahaan itu, Wanita keturunan Iran Amerika ini memilih gelar atau julukan Security Princess.


“Saya pikir posisi Information Security Engineer terdengar sangat membosankan. Para pria di industri ini menganggap hal ini sangat serius, jadi security princess terdengar lebih tepat,” katanya kepada The Telegraph.


Lahir dari ayah yang berasal dari Iran dan ibu dari Polandia, Tabriz besar di Chicago, Amerika Serikat (AS) berama dengan dua adik laki-laki. Yang mengejutkan dia tidak memiliki komputer sebelum dia masuk kuliah di University of Illinois di mana dia belajar teknik komputer.


Setelah lulus pada 2007, Tabriz langsung bekerja di Google dan 2012 masuk dalam daftar 30 orang di bawah 30 tahun yang patut diperhatikan di industri teknologi buatan majalah Forbes.


Salah satu tugas hariannya di Google adalah memberikan seminar terhadap para hacker white hat lainnya yang kurang berpengalaman untuk bekerja melindungi mesin pencari itu.


Dalam kelas pertama yang diasuhnya, dia meminta para siswanya memperagakan cara menghack mesin vending untuk memperoleh coklat tanpa menggunakan teknologi.


Hacking saat ini sering dikaitkan dengan kejahatan yang dilakukan orang di dunia online. Tapi Tabriz bersikeras bahwa ada sisi moral di balik perannya.


Berbicara mengenai orang yang bertanggung jawab mencuri dan menyebar foto bugil selebritis Hollywood, dia berkata, “Apa yang dia lakukan tidak hanya sebuah kekerasan terhadap para wanita ini tapi juga tindakan kriminal dan sebagai seorang hacker saya sangat sedih karena itu. Saya merasa kami, hacker, butuh publikasi yang lebih baik untuk menunjukkan tidak semua hacker seperti itu.”


Google sendiri menawarkan hadiah uang tunai hingga $30 ribu bagi mereka yang bisa menemukan cacat program (bud) di Chrome. Perusahaan itu sendiri sudah membayar hingga $1,25 juta untuk memperbaiki lebih dari 700 masalah dengan browser mereka.

Posting Komentar

0 Komentar